Judul : 10 Bersaudara Bintang Al quran
Penulis : Izzatul Jannah – Irfan Hidayatullah
Penerbit : Sygma Publishing, Bandung
Cetakan ke : 2
Tebal Buku : xiv + 150 halaman
Tahun Terbit : Januari 2010
Puji
syukur kepada ALLAH SWT yang telah memberikan nikmat karunia yang begitu besar
kepada kita semua. Termasuk pada keluarga yang diberi nikmat luar biasa oleh
Tuhan, yakni menjadi penjaga Alquran alias hafidz., yakni pasangan suami isteri
dari bapak Tamim dan ibu Wiwi yang mempunyai anak-anak yang luar biasa. Semua
putra mereka adalah hafidz alqur’an, merupakan kitab suci akhir zaman yang
dijamin kemurniannya oleh ALLAH SWT. Kisah ini memang benar adanya di
Indonesia. Membaca buku ini membuat hati berdetak kagum hampir di halaman buku
yang saya baca.
Inilah
sebuah kisah inspiratif dan luar biasa tentang sebuah keluarga supersibuk yang
kesepuluh anaknya tumbuh menjadi bintang. Kedua pasangan ini melukis tekad yang
kuat untuk menjadikan keluarga mereka sebagai bagian dari “penjaga” Al-Qur’an
yaitu dengan menghafalnya dan mewarnai seluruh kehidupan mereka dengan
Al-Qur’an. Ditengah tontonan dan arus informasi yang serba egosentris dan
hedonis seperti sekarang ini, keluarga ini mampu mengukir cita-cita mulia, dan
membuktikan bahwa Al-qur’an adalah solusi segala problema hidup, bisa mendidik
genarasi mencintai dan beinteraksi secara intensif dengan Al-Qur’an.

Kesepuluh
bersaudara ini tidak lahir dari keluarga yang khusus mendalami Alquran. Mereka
malah lahir dari ayah yang anggota DPR, sangat sibuk, dan jarang di rumah.
Lebih dari itu, ibu Wiwi yang juga ternyata pemimpin organisasi wanita besar
memiliki cabang 28 provinsi di Indonesia dan sering sekali pulang-pergi ke luar
negeri. Kesepuluh bersaudara ini tidak hanya menjadi bintang dalam hafalan
Alquran. Mereka ternyata mampu menorehkan prestasi melangit di
sekolahnyamasing-masing.
Kesepuluh
bersaudara ini adalah:
1) Afzalurrahman (24th): Hafal Alquran 30 juz, Teknik Geofisika
ITB, Ketua Umum Majelis Taklim Salman ITB, peraih Pertamina Youth Program;
2) Faris
Jihady Hanifa (22th):
Hafal Alquran 30 juz sejak usia 10 tahun, Fakultas Syariah LIPIA, Juara I
Tahfiz Alquran Kerajaan Saudi Arabia;
3) Maryam
Qanitat (20th): Hafal
Alquran 30 juz sejak usia 16 tahun, Fakultas Dirasat Islamiyah Jurusan Hadits
Al Azhar Islamic University Cairo, Lulusan Terbaik Pesantren Khusnul Khatimah;
4) Scientia
Afifah Taibah (18th):
Hafal Alquran 26 juz, Fakultas Hukum Universitas Indonesia;
5) Ahmad
Rasikh Ilmi (17th):
Hafal Alquran 15 juz, Lulusan Terbaik SMPIT Al Kahfi;
6) Ismail
ghulam Halim (15th):
Hafal Alquran 13 juz, Santri Teladan dan Favorit serta Juara Umum SMPIT Al
Kahfi;
7) Yusuf
Zaim Hakim (14th): Hafal
Alquran 9 juz, Peserta Pembinaan Pra-Olimpiade Nasional;
8) Muhammad
Syaihul Basyir (13th):
Hafal Alquran 30 juz pada saat kelas 6 SD;
9) Hadi
Sabila Rosyad (11th):
Hafal Alquran 2 juz; Juara I Lomba Membaca Puisi;
10) Himmaty Muyassarah (9th): Hafal Alquran 2 juz.
Yang
menjadi pertanyaan, bagaimana mereka bisa mendidik putra-putrinya untuk
menghafal Al-Qur’an dengan segala hiruk pikuk pekerjaan mereka? Ternyata
jawabannya sederhana kawan tetapi memiliki makna dan perjuangan luar biasa.
Yakni keyakinan yang kuat dan kecintaan untuk kembali kepada kalamullah
(Al-Qur’an) itu saja yang mendasari pasangan ini untuk membuat anak-anaknya
menjadi penghafal Al-Qur’an. Memangjika keyakinan sudah tertancap kuat dalam
diri kita, maka kita akan melakukannya dengan sungguh-sungguh dan tak dapat
disangka hasil tersebut dapat melampaui batas apa yang kita fikirkan
sebelumnya.
Buku
ini memberi ajaran kepada kita semua bahwa menghafal Al-Quran itu dapat
dilakukan oleh siapa saja. Untuk itulah sebagai orang muslim kita harus mau
belajar untuk menghafal Al-Quran sejak sekarang. Belajar qur’an itu tidak
mengenal waktu, usia dan gender. Maka itu kawan, hiasilah duniamu dengan
alquran agar dapat hidup nyaman.
sumber: http://bukuberkualitas.wordpress.com/2010/04/09/resensi-10-bersaudara-bintang-alquran/
0 komentar:
Posting Komentar