
Semakin kupicingkan dan kutajamkan pendengaranku. Kurang lebih isinya begini:
Suatu hari ada 2 ekor elang bersaudara. Yang satu namanya elang hitam dan satunya lagi elang putih. Elang ini selalu bersama whenever mereka berada. Mereka harus terbang memutar kesana-kemari dan saling bekerjasama untuk memperoleh mangsa. Itupun jika ada elang yang lebih besar di hadapannya, mereka terpaksa untuk membatalkan mangsanya tersebut. Setelah menemukan mangsa yang tepat, mereka masih harus berjuang melumpuhkannya jika mangsanya cukup kuat. Dalam menyantap mangsapun mereka harus saling berbagi. Walaupun hidupnya penuh tantangan, tapi mereka senang dan enjoy menikmati takdir hidupnya sebagai burung elang.
Sampai pada suatu hari elang hitam mengajak elang putih untuk mencari sesuatu yang baru di luar kehidupannya. Kedua elang ini lalu terbang berkeliling menyusuri pelosok daerah. Akhirnya, tibalah di suatu kandang sapi milik petani desa. Didalamnya ada seekor sapi gemuk berwarna putih. Sapi tersebut sedang makan reruputan yang telah tersedia didepannya. Lalu, elang putih bertanya kepada sapi tersebut

Sapi menjawab, “ aku tidak mencarinya, tapi
petanilah yang mencarikan makanan untukku sehingga aku dapat subur dahn gemuk
seperti ini. Setiap hari aku disuguhi makanan yang siap untuk kusantap.”
Setelah mendengar jawaban sapi itu, kedua elang
tercengang dan kaget seketika. Ternyata ada di dunia ini mendapatkan makanan
dengan cepat dan lezat. Padahal selama ini mereka telah bersusah payah dan
berjuang keras untuk mendapatkan makanannya. Tapi kali ini mereka telah melihat
hal yang beda dari gubuk kandang ini, mendapatkan makanan sudah tersedia setiap
hari dan tinggal melahap.
Kemudian elang hitam melanjutkan bertanya kepada
sapi. “apakah tempat nyaman ini juga dibuatkan oleh petani?. Sapipun menjawab,
“ya, mereka memberi emua yang saya minta. Mulai dari makanan, tempat tinggal
sampai kotoran saya pun selalu dibersihkan setiap hari.”
Kedua elang itu lantas tercengang-cengang
medengar semua ucapan dari si sapi. Karena tergoda, maka elang putih memutuskan
untuk tinggal menetap di kandang dengan alasan mudah mendapatkan makanan dan
hidup terjamin. Namun beda halnya dengan elang hitam yang memutuskan untuk
tetap tinggal di tempatnya dulu karena elang hitam merasa sudah betah dan
menikmati kehidupannya yang lama. Hidup berburu adalah jiwa elang hitam dan
akan tetap seperti ini sampai ajal menjemput.
Akhirnya kedua elang terpisah disini dan elang
hitampun pergi meninggalkan elang putih yang memilih untuk hidup di kandang.
Elang putih menikmati hidup barunya di tempat ini. Dia diberi makan yang banyak
setiap hari oleh petani. Dia tidak lagi terbang kesana-kemari untuk berburu
mangsa. Badannya kini menjadi gemuk subur hingga untuk terbang saja susah
karena mengangkat badannya yang gemuk. Dia hanya bisa mengepak-ngepakkan sayapnya
saja.
Sampai saat hari raya tiba,elang
putih tak sengaja mendengar pembicaraan si petani dengan istrinya. Mereka membicarakan
tentang memasak daging elang yang lezat sebagai hidangan di hari raya. Mendengar
dialog tersebut, elang hitam takut dan mencoba untuk kabur dengan
mengepak-ngepakkan sayapnya untuk bisa terbang. Tapi, alhasil elang putih tidak
dapat terbang karena terlalu berat mengangkat beban badannya. Hingga waktu esok
hari raya, akhirnya elang putih menjadi hidangan istimewa petani tersebut.
Sahabatku, bisakah kalian mengambil hikmah dari cerita diatas?
Kadang sesuatu yang menyenangkan di
dunia ini didalamnya tersimpan bahaya yang dapat saja membunuh atau
membahayakan nyawa orang itu. Karena dunia ini adalah fana dan tidak kekal. Jadi,
janganlah terlena oleh kehidupan dunia yang hanya sementara ini ya kawan. Seperti
halnya kaya, kemewahan seseorang adalah titipan dari sang ilahi. Justru kemewahan
itulah menjadi cobaan seseorang bisa sempurna imannya. Jika kemewahan itu
digunakan untuuk jalan yang baik, maka selamatlah orang itu, namun jika tidaak,
wallahuallam.
Semoga bermanfaat
bro....
(karya sendiri)
(karya sendiri)
0 komentar:
Posting Komentar